Selasa, 29 Desember 2009

for everythings

Allah.mama.papa.kakak.teman-teman thanks for everythings

Kamis, 24 Desember 2009

aku mengucap syukur ketika malam menyampa (sambut tahun baru islam)

***
"kecilkan suara tv.. telepon gengam mu berbunyi, coba lihat mungkin ada pesan penting" sahut wanita separuh tua dibelakang ku, dengan lembutnya ia menegurku
"iya,mama sebentar" aku bergegas berlari kekamar dan membuka kontak masuk.

from: 085XXX
assalamu'alaikum..
ia, insya Allah nti stlh magrib ada Mabit.
klo mau ikut, sms ditunggu dsna

to: 085XXX
walaikumsalam..
iya, insya Allah.
mau dtg png ngrasain Mabit.
Maksih ya..

singkat kata.. aku telah ada di salahsatu masjid terbesar dikotaku, untuk mengikuti kegiatan itu. Dan ini pertama kalinya, sedikit hawatir rasanya.
Begitu tiba aku dan teman-temanku bergegas mengambil air wudhu,kami shalat berjamaah rasanya begitu tentram hati ini.selesai shalat kami berbicang tentang apa kegiatan selanjutnya

"teh, selanjutnya kegiatan apa?"sahut salah seorang temanku
"ada tausiah dari pak ustad" sambil tersenyum menjawab kami

***

rasanya sedikit mengatuk kemarin kurang tidur,juga karena akhwat mengambil tempat dilantai dua dan ikhwan di lantai satu bersama dengan penceramahnya. suaranya sedikit samar, meskipun begitu rasanya nyaman karena di Masjid.tak lama kemudian tausiah selesai. Ternyata setelah itu adalah awal dari kegiatan Mabit (Malam bina iman dan taqwa) kami turun ke lantai satu untuk mengikuti tausiah kembali. dan sekitar pukul 23.00 WIB kami dipersilahkan untuk istirahat untuk dibangungkan kembali pukul 02.00 WIB. Tak terasa waktu begitu cepat kami telah dibangungkan untuk shalat tahajud bersama. inilah puncak dari kegiatan ini, aku dan teman-teman bergegas mengambil wudhu dan memakai mukena serta meluruskan saf. angin terasa sedikit kencang berhembus,begitu hening terasa, sehingga terasa lebih khusu dalam beribadah malam.
setelah itu, kami berdoa bersama meminta ampunan atas segala perbuatan kami dan berdoa semoga kami selalu berada dijalannya. tanpa terasa aku menitihkan air mata. tanpa membedakan akhwat ataupun ikhwat semuanya menagis bersama sebagai perenungan.

***

beberapa menit kemudian adzan subuh pun berkumandang,kami pun menutup kegiatan ini dengan shalat berjamaah subuh..

"ya..Allah tolong dekap aku dalam ridha Mu"

Selasa, 15 September 2009

Hatiku SebongKah Mimpi (cerpen EPS.1)

Kehilangannya?


Hampir enam bulan aku kehilangan sebuah keluarga kecil yang berkehidupan elite di tengah kota. Kini aku dipinggir jalan terlunta-lunta, diantara malam ku menangis sejadinya didekap dinginnya malam di temani lampu pijar tua dan bersama laron kecil yang selalu mengganguku ketika tabir mimpi menjelma dalam malam.
“Bangun?!!! Ini bukan tempat penginapan gratis yang kau bisa tempati seenaknya!!”. Seseorang dating dari arah lorong yang hitam berjalan memegang tongkat besar, yang ia pegang seakan ingin memukul kami, anak jalanan yang kelaparan, dengan jaket lusuhnya ia lempari kami.
“Dasar orang-orang miskin, sudah bodoOoh pemalass pula!”
Remuk hatiku, saat mendengar kata itu,. Gunam hatiku, dikira kami takkan bergeming bila terus-menerus diinjak-injak.
***
Malam itu yang buat ku begini.. dimalam yang dingin, dan tak satu cahaya pun dapat kulihat.
“Dinda, ini sudah malam bergegaslah tidur sebelum mimpi semakin jauh, tutup mata dan berdoalah. Semoga esok kan lebih baik”. Suara lembut itu menemaniku selama ini.
Tetapi keesokan harinya dipagi yang cerah bahkan amat cerah, tak kutemukan ia disampingku hingga saat ini hatiku terus bertanya-tang mungkin salahku tak berdoa dengan baik dimalam itu.
Sehingga ia pergi, ingkari janjinya tuk bersamaku, ingkari janjinya untuk saat melihatku.
Setiap hari kutatap kasur itu dimana aku terakhir kali ditidurkannya, karena tak ku temukan benda lain yang dapat ingatkanku dengannya.
“O.. ibu aku rindu padamu. Mengapa kau tak kunjung datang tepati janjimu tuk temani aku”. Hari telah kulewati tanpanya, aku hanya mampu menangis. ‘apa yang ku punya? Aku hanya seorang anak yang rindu ibunya’.
Tak seorang pun yang tahu ia pergi kemana, dan tak seorang pun yang aku punya.
Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke-17 aku berharap ibu cepat pulang, karena kau tak sanggup lagi menahan rasa rindu ini
“tok…Tok..” Aku segera bergegas lari menuruni tangga. Ibu… ibu.. hanya kata itu yang kuingat ‘AKU RINDU PADAMU’.
Tapi entah kenapa aku malah terhenti ketika akan melihat didepan pintu sana. Perlahan-lahan aku melangkah, serta perlahan ku buka pintu. Sedikit demi sedikit terbukalah pintu. Aku kecewa saat membuka pintu ternyata hanya beberapa polisi berpakaian seragam dinas yang kudapati. Dan alangkah amat terkejut, karena yang kudapati sebuah tas hijau kesayangan ibu yang berlumuran darah, tiba-tiba kakiku lemas tak sempat polisi itu berbicara aku telah terjatuh dan tak sadarkan diri.
***
Dirumah sakit, diantara lorong-lorong aku berlari menyusuri beberapa anak tangga dan memasuki sebuah kamar. Saat kulihat wajahnya, kakiku kembali terasa lemas rasanya sesak didada melihat senyumnya yang takkan lagi kudapat, bahkan melihat sinar matanya telah redup seakan tak berbekas.
“Ibu.. apakah ini esok yang kan lebih baik” terjatuh air mata dipipiku, atau bahkan tak hanya sekedar terjatuh. Tetapi bercucuran membasahi hati ini. Orang-orang hanya diam dan membisu tak mampu berkata saat ia terbujur kaku.

Mereka tak mengerti dan tak mau mengerti. Hanya Misca sahabat kecilku yang tetap disampingku. Sampai suatu saat ia meninggalkanku. Dan yang ku tahu sekarang dia seorang ‘PEMBOHONG’
“Dinda, maafin gue. harus pergi untuk menerusin kuliah .Tapi gue janji taon depan gua bakal balik buat jemput loe”
Seluruh tubuhku lemas seketika,meski saat itu ia memelukku sangat erat. Ku takan kembali tegar nsebelum terucap kalimat perpisahan itu.
Aku dan dia bagai saudara kembar ang sulit dipisahkan tapi kali inimalah ia yang tinggalkan aku. Dan ku benar-benar merasa sendiri.
Hari-berganti hari ku tunggu apakah ia akan dating?kalender pun seakan tiada tempat untuk kutulis lagi. Kini ku hanya dapat menyesal karena tak sempat ku ucap kan kata-kata itu (bersambung...)

Senin, 31 Agustus 2009

langit itu mulai memerah sekan terseyum manis,mengiringi kumandang adzan. dag dig dug.. jantungku berdegup kencang, gemericik air terdengar menyejukan hati
"anisa..segeralah bersembahyang" seorang wanita separu baya menyampaku,dengan senyum menghiasi wajahnya.
"iya.. Umi.."sahutku,sambil membalas senyumnya,dengan melangkahkan kakiku tuk mulai berwudhu serta membasuh diri.

Kamis, 30 Juli 2009

patah hati bukan hal yang tabuh bagi para remaja masa kini

permasalahan yang sering terjadi kalang remaja mengenai cinta.salah satu hal yang dapat kita bilang tidak tabuh dikalangan remaja.
adakalanya para muda mudi mulai mengenal lawan jenis,baik antara perempuan dan laki-laki juga kebalikannya. sehingga menimbulkan istilah-istilah seperti cinta monyet,cinta pertama,falling in love,hari kasih sayang,itu merupakan sebagian kecil yang saya sebutkan.Dan tak jarang hal tersebut sering djadikan satu kenanga

Senin, 02 Februari 2009

ketabrak gerobak :D

it's a bad day...!!
yampun, pada tanggal 1 februari di bulan kasih sayang. namun sayangnya nasibku tak semujur bulan itu.

tepat nya itu terjadi tepat sebelum siang hari menjemput, suasananya adem ayem dan angin berhembus lembbut..
dipematang sawah yang nampak indah, ditemani sinar mentari yang tak begitu bisa membuat kulit ku menjadi hitam sehitam arang. ^_^ huakKKKKK... huak..
ya, gitu deh kulitku bertambah hitam namun aku kalah tanding dengan si arang.
balik lagi ke cerita, disaat itu tepatnya dilakukan survey yang pertama untuk acara "L2AP3k"
melewati sawah, gunung (yang ku maksud tumpukan pasir. yang nampak tak kalah tinggi dengan gunung kilimanjaro)juga sungai ciloseh dibelakang sekolah...
saat itu aku dan kawan-kawan seperjuangan beristirahat didekat jalan yang disampingnya terlehat seperti sekolah madrasah.

Aku tertawa terbahak-bahak dengan senang melihat gerobak cimol makanan kesukaan ku dan kunanti-nanti ada dihadapanku. ternyata saat ku berjalan, memutar-mutar kebelakang, berjalan mundur tak disangkan gerobak itu berjalan lurus kedepan lalu, saat ku berbalik.
duk.. kepalaku, bahakan badan ku terkena gerobak.
ah, tidak..!

Dan ketika ketika itu aku tersadar telah menabrak gerobak setelah mendengar teman serombongan perjalanan itu menertawaiku.. (hal ini sungguh sangat memalukan)

Rabu, 21 Januari 2009

jeritan kebahagiaan

dia datang dan ku tersenyum.
dia tersenyum dan aku menangis
sebuah tangis bahagia,.

dia menangis dan aku tertawa.
dia tertawa dan aku menjerit.
sebuah jeritan akan kebahagian abadi,

yang kurindukan darinya

Selasa, 20 Januari 2009

apakah sebuah kesendirian itu?

ketika kita berpaling dari sebuah kenyataan

menduduki hati,serta menutup mata,tapi hingga kali kini kita tak buka telinga.
mendengar tangis diujung sana,seraya kitapun berkata aku sendiri ketika kau tak ada,tapi kau takkan sendiri bila ku tak ada.. tapi kau malah menangis..

next page